Berzakat Setara Berjuang di Jalan Allah
http://bmhsda.blogspot.com/2014/05/berzakat-setara-berjuang-di-jalan-allah.html
Menunaikannya tanpa banyak perhitungan, juga akan menuai ridha Allah
Ilustrasi: Badan Amil Zakat BMH memberikan bantuan pada masyarakat |
Jangan khawatir berjalan di jalan Allah. Rezeki akan terus mengalir.
Kita hanya perlu memberikan yang terbaik bagi kejayaan Islam.
Demikian pakar perbankan syariah, Adiwarman Karim meyakinkan para peserta seminar fiqih zakat bertajuk “Dengan Zakat, Sucikan Harta dan Diri” yang diadakan Lazis Arrahman Qur’anic Learning Islamic Center (AQL).
Menjelaskan pentingnya zakat, peraih gelar MBA dari European
University di Belgia itu mencontohkan upaya seorang nenek tua yang
menyumbangkan seutas tali sepanjang 40 CM untuk kemenangan umat Islam
dalam perang Badar.
“Cuma itu yang dimiliki. Nggak ada yang lainnya. Tapi nenek
itu do her best. Maka Allah meninggikan derajatnya,”ucap pria yang akrab
dipanggil Adi di markas AQL di Tebet, Jakarta Selatan. Salah satu
petinggi Quraiys tertangkap. Dan tidak ada tali untuk mengikat tangannya
selain tali pemberian nenek tersebut.
Balasan atas tindakan terbaik juga terjadi pada seorang budak hitam penjaga sebuah kebun pada masa para sahabat Rasulullah.
Jerih payahnya menjaga kebun hanya dihargai tiga potong roti oleh
sang majikan. Pada saat hendak memakan roti, datang seekor anjing
kelaparan. Satu persatu roti, diberikannya pada anjing tersebut padahal
budak itu juga tidak kalah laparnya.
Kejadian tersebut dilihat oleh salah satu sahabat Rasulullah, Abu Thalhah. Ia menghampiri budak tersebut dan bertanya: ”Bagaimana kamu bisa menjaga kebun itu dengan baik jika kamu tidak memiliki tenaga karena rotimu engkau berikan pada anjing tadi?” Pertanyaan Abu Thalhah, dijawab oleh si budak: “Demi dzat yang nyawaku berada di tangan-Nya.” Ia menambahkan, Ia tidak takut kehilangan roti karena rezeki Allah akan bertebaran dimana saja. Jawaban itu membuat Abu Thalhah terkejut dan memandang dengan decak kagum.
Singkat cerita, Abu Thalhah menjumpai pemilik kebun sembari mengutarakan niat membeli kebun beserta si penunggunya.
Bukan cuma itu, Abu Thalhah juga memberi kebebasan pada budak
tersebut sebagai orang yang merdeka. Sekaligus Ia juga menghadiahkan
secara cuma-cuma kebun yang baru saja dibelinya pada orang yang baru
saja dimerdekakannya itu,” itulah hasil pemberian terbaik, ujar Adi.
Adi juga mengajak peserta memahami esensi berzakat. Jika sudah
mengetahui betapa totalitas berjuang di jalan Allah menuai berkah tak
terkira, begitu juga dengan zakat. Zakat adalah bagian dari jihad di
jalan Allah. Menunaikannya tanpa banyak perhitungan, juga akan menuai
ridha Allah.
“Jangan pernah takut sama rezeki! Udah ada schedulenya. Kagak bakalan
salah alamat. Lu takutin apa, sih? Ini urusannya, urusan ikhlas. Kalau
ikhlas kayak begitu,”ucapnya tandas.*
(Hidayatullah.com)
BMH Sidoarjo
Rekening Donasi a/n Baitul Maal Hidayatullah:
BNI: 0-171-089-937
BCA Syariah: 0-160-030-000
Mandiri Syariah: 7-042-955-293
Rekening Donasi a/n Baitul Maal Hidayatullah:
BNI: 0-171-089-937
BCA Syariah: 0-160-030-000
Mandiri Syariah: 7-042-955-293
Connect Us