BMH Se-Madura Berikan Beasiswa Kepada 1.500 Yatim Dhuafa
http://bmhsda.blogspot.com/2014/05/bmh-se-madura-berikan-beasiswa-kepada.html
PAMEKASAN. Bulan April dan bulan Mei 2014, seakan menjadi bulan yang membahagiakan bagi 1.500 yatim dan dhuafa di empat kabupaten yang ada di pulau Madura. Kabupaten-kabupaten tersebut adalah Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Kabupaten Sumenep.
Secara serentak, saat menjelang Hari Pendidikan Nasional beberapa waktu lalu, BMH se- Madura memberikan beasiswa pada anak asuhnya sebanyak 1.500 anak yatim dan dhuafa.
“Ajang pemberian beasiswa ini sengaja dilaksanakan bersama, guna membangun silaturrahim antar anak asuh BMH sepulau Madura, agar kedepannya mereka dapat saling menguatkan satu sama lain,” ujar Ahmadi selaku koordinator pelaksana.
Bertempat di Masjid Ulil Albab Pesantren Hidayatullah Pamekasan, para anak asuh tampak senang dan gembira dengan acara tersebut. Tidak hanya pemberian beasiswa, anak asuh BMH juga mendapatkan siraman rohani yang dikemas dengan cerita yang unik dan lucu.
Ahmadi menjelaskan, kegiatan ini berlangsung selama 18 hari, dan ditutup secara simbolis di area masjid Ulil Albab Pesantren Hidayatullah Pamekasan.
Sementara itu, Kepala Cabang BMH Sumenep Azizurrahman menuturkan, “BMH se-Madura sengaja mengadakan event secara bersamaan, guna untuk membangun silaturrahim yang lebih erat lagi antar anak asuh. Subhanallah mereka sangat senang dan terharu dengan kegiatan ini.”
“Alhamdulillah beasiswa dari BMH mencakup semua lapisan tingkat pendidikan, mulai dari tingkat SD, SMP, SMA hingga perguruan tinggi,” katanya lagi.
“Kepada para donatur, BMH menyampaikan terimakasih yang tak terhingga, partisipasi para donatur dalam memberikan sedekahnya melalui BMH insya Allah akan membuat lebih banyak lagi anak-anak Indonesia yang ada di Madura dapat tersenyum dengan paket pendidikan yang diberikan oleh BMH. Semoga berkah dunia akhirat,” tegas Aziz.
Kepala Cabang BMH Bangkalan Wahid secara khusus berpesan kepada para anak asuh BMH agar dapat menjadi siswa yang baik, tidak melanggar peraturan sekolah dan peraturan yang ada dilingkungan masyarakat, termasuk peraturan yang tak tertulis (norma) yang berada di tengah-tengah masyarakat.
“Jika adik-adik bisa belajar dengan baik, dan cinta pada lingkungan kita masing-masing, insya Allah kalian kelak akan menjadi orang-orang yang amanah dan dipercaya oleh masyarakat,” tutur Wahid. ** (Tsauri)
(bmh.or.id)
BMHS Sidoarjo
Secara serentak, saat menjelang Hari Pendidikan Nasional beberapa waktu lalu, BMH se- Madura memberikan beasiswa pada anak asuhnya sebanyak 1.500 anak yatim dan dhuafa.
“Ajang pemberian beasiswa ini sengaja dilaksanakan bersama, guna membangun silaturrahim antar anak asuh BMH sepulau Madura, agar kedepannya mereka dapat saling menguatkan satu sama lain,” ujar Ahmadi selaku koordinator pelaksana.
Bertempat di Masjid Ulil Albab Pesantren Hidayatullah Pamekasan, para anak asuh tampak senang dan gembira dengan acara tersebut. Tidak hanya pemberian beasiswa, anak asuh BMH juga mendapatkan siraman rohani yang dikemas dengan cerita yang unik dan lucu.
Ahmadi menjelaskan, kegiatan ini berlangsung selama 18 hari, dan ditutup secara simbolis di area masjid Ulil Albab Pesantren Hidayatullah Pamekasan.
Sementara itu, Kepala Cabang BMH Sumenep Azizurrahman menuturkan, “BMH se-Madura sengaja mengadakan event secara bersamaan, guna untuk membangun silaturrahim yang lebih erat lagi antar anak asuh. Subhanallah mereka sangat senang dan terharu dengan kegiatan ini.”
“Alhamdulillah beasiswa dari BMH mencakup semua lapisan tingkat pendidikan, mulai dari tingkat SD, SMP, SMA hingga perguruan tinggi,” katanya lagi.
“Kepada para donatur, BMH menyampaikan terimakasih yang tak terhingga, partisipasi para donatur dalam memberikan sedekahnya melalui BMH insya Allah akan membuat lebih banyak lagi anak-anak Indonesia yang ada di Madura dapat tersenyum dengan paket pendidikan yang diberikan oleh BMH. Semoga berkah dunia akhirat,” tegas Aziz.
Kepala Cabang BMH Bangkalan Wahid secara khusus berpesan kepada para anak asuh BMH agar dapat menjadi siswa yang baik, tidak melanggar peraturan sekolah dan peraturan yang ada dilingkungan masyarakat, termasuk peraturan yang tak tertulis (norma) yang berada di tengah-tengah masyarakat.
“Jika adik-adik bisa belajar dengan baik, dan cinta pada lingkungan kita masing-masing, insya Allah kalian kelak akan menjadi orang-orang yang amanah dan dipercaya oleh masyarakat,” tutur Wahid. ** (Tsauri)
(bmh.or.id)
BMHS Sidoarjo
Connect Us