Hidayatullah Jawa Tengah Gelar Diklat Marhalah Guru
http://bmhsda.blogspot.com/2014/05/hidayatullah-jawa-tengah-gelar-diklat.html
Departemen Pendidikan Pimpinan Wilayah (PW) Hidayatullah Jawa Tengah – Daerah Istimewa Yogyakarya (Jateng/DIY) mengadakan acara Marhalah Ula dan Diklat Guru Profesional dengan tema” Selamatkan Generasi Masa Depan dengan Pendidikan Berbasis Tauhid”.
Acara ini berlangsung selama 9 hari dimulai semenjak tanggal 19 sampai 27 April 2014 lalu. Acara yang bertempat di Kampus Hidayatullah Purwodadi ini dihadiri sedikitnya 40 orang peserta dengan menghadirkan narasumber pengurus PW Hidayatullah Jateng Sunoto Ahmad, M.Pd, praktisi pendidikan Ustadz Subur, Ustadz Suwarno dan tim pendidikan gabungan PW Hidayatullah Jateng dan DIY.
Sunoto Ahmad dalam sambutannya saat membuka acara mengatakan generasi muda hari ini menghadapi tantangan zaman yang semakin berat. Belum lagi hal itu ditambah dengan massifnya lalu lintas informasi yang loss control. Sehingga anak-anak usia dini sekalipun dengan mudah dapat terpapar berbagai pengaruh negatif informasi.
“Tidak ada yang bisa kita harapkan untuk membendung pengaruh negatif informasi selain menanamkan pendidikan moral. Pendidikan moral yang berbasis pada pemahaman Tauhid yang benar. Ini bukan hanya tantangan bagi orangtua, tapi juga harus dipikul oleh guru-guru di sekolah,” kata Sunoto.
Berangkat dari keprihatinan maraknya kekerasan terhadap anak, Sunoto memandang kegiatan diklat semacam ini perlu terus digalakkan. Apalahi meningat menyelamatkan generasi masa depan merupakan kewajiban negara, maka sudah sepantasnya negara selalu hadir dan mendukung upaya penyelematan tersebut.
Menurut Sunoto, sudah waktunya pendidikan berbasis Tauhid semakin digencarkan dan semakin terkonseptualisasi agar menjadi sistem pendidikan arus utama. Bangsa tidak boleh lagi mengesampingkan metode pengajaran yang menitikberatkan pendidikan pada aspek-aspek spiritual dan emosional murid.
Kalau hanya pada berpacu pada kemajuan kecerdasan otak, sementara Tauhid dipinggirkan, maka peserta didik dikhawatirkan semakin jauh dari jatidirinya sebagai manusia beradab. /*Achmad Bashori
(hidayatullah.or.id)
BMH Sidoarjo
Acara ini berlangsung selama 9 hari dimulai semenjak tanggal 19 sampai 27 April 2014 lalu. Acara yang bertempat di Kampus Hidayatullah Purwodadi ini dihadiri sedikitnya 40 orang peserta dengan menghadirkan narasumber pengurus PW Hidayatullah Jateng Sunoto Ahmad, M.Pd, praktisi pendidikan Ustadz Subur, Ustadz Suwarno dan tim pendidikan gabungan PW Hidayatullah Jateng dan DIY.
Sunoto Ahmad dalam sambutannya saat membuka acara mengatakan generasi muda hari ini menghadapi tantangan zaman yang semakin berat. Belum lagi hal itu ditambah dengan massifnya lalu lintas informasi yang loss control. Sehingga anak-anak usia dini sekalipun dengan mudah dapat terpapar berbagai pengaruh negatif informasi.
“Tidak ada yang bisa kita harapkan untuk membendung pengaruh negatif informasi selain menanamkan pendidikan moral. Pendidikan moral yang berbasis pada pemahaman Tauhid yang benar. Ini bukan hanya tantangan bagi orangtua, tapi juga harus dipikul oleh guru-guru di sekolah,” kata Sunoto.
Berangkat dari keprihatinan maraknya kekerasan terhadap anak, Sunoto memandang kegiatan diklat semacam ini perlu terus digalakkan. Apalahi meningat menyelamatkan generasi masa depan merupakan kewajiban negara, maka sudah sepantasnya negara selalu hadir dan mendukung upaya penyelematan tersebut.
Menurut Sunoto, sudah waktunya pendidikan berbasis Tauhid semakin digencarkan dan semakin terkonseptualisasi agar menjadi sistem pendidikan arus utama. Bangsa tidak boleh lagi mengesampingkan metode pengajaran yang menitikberatkan pendidikan pada aspek-aspek spiritual dan emosional murid.
Kalau hanya pada berpacu pada kemajuan kecerdasan otak, sementara Tauhid dipinggirkan, maka peserta didik dikhawatirkan semakin jauh dari jatidirinya sebagai manusia beradab. /*Achmad Bashori
(hidayatullah.or.id)
BMH Sidoarjo
Connect Us