Walikota Mataram Serahkan Paket Pendidikan BMH pada Anak Pinggiran
http://bmhsda.blogspot.com/2014/05/walikota-mataram-serahkan-paket.html
MATARAM. Apa jadinya jika sandal jepit masuk kantor walikota? Mungkin sebagian besar dari kita akan langsung mengatakan, “itu tidak pantas”. Iya, sah-sah saja kita mengatakan seperti itu. Namun tidak bagi Walikota Mataram H. Ahyar Abduh.
Kisahnya bermula, ketika puluhan anak asuh lembaga amil zakat Baitul Maal Hidayatullah, yang berasal dari pedesaan sekitar kota Mataram pada 2 Mei 2014 lalu, saat menerima pemberian paket pendidikan dari BMH, dalam rangka pemecahan rekor MURI katagori pemberian paket sekolah terbanyak dan terluas serentak di 46 kabupaten dari 16 provinsi.
Bertempat di halaman kantor Walikota Mataram, seakan anak-anak yang diberikan santunan tidak merasa risih sedikitpun, sekalipun mereka menjadi pusat perhatian oleh jajaran Muspida sesaat setelah mengikuti upacara bendera Hari Pendidikan Nasional itu. “Maklum namanya juga anak-anak,” celetuk seorang peserta upacara.
“Saya sangat terharu melihat anak-anak yang seperti ini. Seharusnya anak-anak seperti ini yang harus memperhatikan adalah pemerintah. Alhamdulillah saya sangat terharu dengan kegiatan yang dilakukan oleh BMH, apalagi tidak hanya di Lombok, melainkan serentak di seluruh Indonesia, semoga kedepan BMH terus peduli pada pendidikan anak-anak di Negeri ini,” ujar Rozy Kepala Cabang BMH Mataram menirukan kata-kata Ahyar Abduh pada redaksi.
Tidak hanya itu, masih kata Rozy, sang walikota yang juga akrab disapa ‘ustadz’ bersama para pejabat yang lain merasa heran sekaligus sedih, manakala mendengar bahwa sandal jepit yang digunakan oleh anak-anak penerima manfaat dari BMH itu, ada yang pinjam pada temannya. “Mudah-mudahan acara seperti ini tidak menunggu momen hari-hari tertentu saja untuk dijadikan patokan dalam memberikan layanan pada masyarakat,” jelasnya.
Di akhir pembicaraan Ahyar Abduh berpesan, agar BMH terus peduli pada anak-anak yatim dan dhuafa, insya Allah pemerintah akan terus mendukung program-program dari BMH.
“Alhamdulillah sejak 5 tahun terakhir, BMH Mataram telah mengasuh anak-anak yatim dan dhuafa lebih dari 1.000 orang. Termasuk tiap tahunnya BMH Mataram menerima 100 anak asuh yang siap untuk disekolahkan dan diasramakan, serta mendapat pendidikan gratis seratus persen,” tegas Rozy. *** (Tsauri)
(bmh.or.id)
BMH Sidoarjo
Kisahnya bermula, ketika puluhan anak asuh lembaga amil zakat Baitul Maal Hidayatullah, yang berasal dari pedesaan sekitar kota Mataram pada 2 Mei 2014 lalu, saat menerima pemberian paket pendidikan dari BMH, dalam rangka pemecahan rekor MURI katagori pemberian paket sekolah terbanyak dan terluas serentak di 46 kabupaten dari 16 provinsi.
Bertempat di halaman kantor Walikota Mataram, seakan anak-anak yang diberikan santunan tidak merasa risih sedikitpun, sekalipun mereka menjadi pusat perhatian oleh jajaran Muspida sesaat setelah mengikuti upacara bendera Hari Pendidikan Nasional itu. “Maklum namanya juga anak-anak,” celetuk seorang peserta upacara.
“Saya sangat terharu melihat anak-anak yang seperti ini. Seharusnya anak-anak seperti ini yang harus memperhatikan adalah pemerintah. Alhamdulillah saya sangat terharu dengan kegiatan yang dilakukan oleh BMH, apalagi tidak hanya di Lombok, melainkan serentak di seluruh Indonesia, semoga kedepan BMH terus peduli pada pendidikan anak-anak di Negeri ini,” ujar Rozy Kepala Cabang BMH Mataram menirukan kata-kata Ahyar Abduh pada redaksi.
Tidak hanya itu, masih kata Rozy, sang walikota yang juga akrab disapa ‘ustadz’ bersama para pejabat yang lain merasa heran sekaligus sedih, manakala mendengar bahwa sandal jepit yang digunakan oleh anak-anak penerima manfaat dari BMH itu, ada yang pinjam pada temannya. “Mudah-mudahan acara seperti ini tidak menunggu momen hari-hari tertentu saja untuk dijadikan patokan dalam memberikan layanan pada masyarakat,” jelasnya.
Di akhir pembicaraan Ahyar Abduh berpesan, agar BMH terus peduli pada anak-anak yatim dan dhuafa, insya Allah pemerintah akan terus mendukung program-program dari BMH.
“Alhamdulillah sejak 5 tahun terakhir, BMH Mataram telah mengasuh anak-anak yatim dan dhuafa lebih dari 1.000 orang. Termasuk tiap tahunnya BMH Mataram menerima 100 anak asuh yang siap untuk disekolahkan dan diasramakan, serta mendapat pendidikan gratis seratus persen,” tegas Rozy. *** (Tsauri)
(bmh.or.id)
BMH Sidoarjo
Connect Us