Loading...

Mereka Berharap Bantuan Modal Usaha Diturunkan Lagi

 
Siang itu dengan kuda besi saya ditemanai Zainal selaku Ketua BMH Perwakilan Jawa Barat menelusuri jalanan Kota Bandung menuju Soreang. Dengan kondisi jalanan yang padat, ke Soreang dari Pesantren Hidayatullah Bandung memakan waktu 1 jam lebih.

Memasuki arah Soreang setelah persimpangan jalan menuju Pangalengan, jalanan sangat berdebu. “Ini karena sedang ada banyak pembangunan. Jadi truk besar lalu-lalang,” ungkap Zainal sembari memacu kuda besinya.

Pertama saya dan Zainal berkunjung ke rumah Ibu Ade Koasih yang berada di Jalan Cebok Pejagalan Soreang. Sekalipun beralamatkan dengan nama jalan, sebenarnya adalah gang, karena tidak bisa dilalui kecuali hanya roda dua. Dan, kalau berpapasan dengan biker dari arah berlawanan, semua mesti berjalan perlahan dan hati-hati agar tidak terjadi senggolan.

Namun, takdir Allah Ibu Koasih tidak sedang di rumah, sehingga bincang-bincang pun dilakukan bersama suaminya, Apendik.

Menurut Apendik apa yang dilakukan BMH dengan memberikan bantuan modal kepada para pedagang kecil seperti istrinya sangatlah membantu, apalagi disertai dengan kegiatan pembinaan ruhani para penerima manfaat program Mandiri Terdepan (Mapan).

“Nyak mendukung, ayak pengaosan, kegiatan nue agama, bagus. Alhamdulillah kemanfaatan ada. Mugi-mugi lebih maju lah, nue bisa lanjut programna,” ujarnya.

Ibu Ade Koasih sendiri berusaha dengan membuka toko kecil di rumahnya, selain menyediakan sembako dan snack, istri dari Apendik itu juga membuka jasa Laundry yang diberi nama Tami Laundry Dry Clean. Laundry itu sendiri melayani pencucian bad cover, busana, gorden, selimut, boneka, karpet lipat, dan lain-lain.

Setelah itu saya dan Zainal yang juga ditemani oleh Hasan Parsi dan Yusef terus melangkahkan kaki. Kali kedua ini bertamu ke rumah Ibu Ana Juhana.

“Kenal BMH teh sejak 10 bulan lalu. BMH ini berbeda ya, karena intinya kan bagi hasil ya, bukan bunga ya. Seandainya ada penghasilan lebih kita ngasih lebih. Seandainya penghasilan menurun ga ngasih gak apa-apa. (Tapi) gak mungkinlah gak ada penghasilan mah, cuman sedikit,” ucapnya dengan dialek Sunda.

Hal ini dirasakan Ibu Ana sangat membantu. “Iya ini sangat membahagiakan. Makanya anggota pada nanya lagi, kapan ada lagi program ini dari BMH. Karena kan banyak ya yang menawari bantuan, tapi itu berbunga,” tegasnya.

“Maunya kami di sini turun lagi dana bantuannya, kan BMH ada kurban, khitanan massal, terakhir kami di sini dikasih mukena, jilbab, al-Qur’an. Makanya kami harap BMH lanjut lagi teh,” imbuhnya.

Menurut Zainal, Ibu Ana tadinya berjualan keliling menjajakan gorengan. Tetapi, Alhamdulillah terhitung tiga bulan lalu, Ibu Ana sudah bisa membuka warung di rumahnya.

“Ini sekarang Alhamdulillah, sudah buka warung, ada snack untuk anak-anak, kopi buat bapak-bapak, sehingga Ibu Ana tidak lagi perlu keliling kampung berjualan,” ungkap Zainal.

Dari lima penerima manfaat yang berhasil ditemui saya dan Zainal, semua berharap agar BMH segera memberikan bantuan modal kembali.

Menurut pria kelahiran Lamongan Jawa Timur itu, di Soreang ada 16 warga yang semuanya ibu-ibu yang menerima manfaat program Mandiri Terdepan BMH. Program ini juga bentuk sinergi dengan Program Keluarga Permata Idaman BMH yang disponsori penuh oleh Bank Permata Syariah.

“Iya, kami sebenarnya cukup terenyuh ya. Setiap kali ke sini dan ini yang kesekian, ibu-ibu di sini pada ingin program ini dilanjutkan. Dampak perubahan dari program ini cukup terasa ya. Ibu-ibu yang tadinya belum berhijab mau berhijab, mau ikut pengajian dan hebatnya, mereka tidak ada yang nunggak dalam pengembalian angsuran,” papar Zainal.

“Sekarang masalahnya ini kan disponsori Bank Permata Syariah di Jakarta. Mengingat antusias penerima manfaat dan data kesungguhan mereka dalam pengembalian dana angsuran, saya ingin bersinergi dengan Bank Permata Syariah yang di Bandung ini. Semoga bisa berhasil dan lebih banyak lagi kaum dhuafa yang bisa ditolong,” imbuhnya.

Menyaksikan pemandangan dimana ibu-ibu di Soreang sangat antusias dengan program Mapan BMH, saya merasa terharu dan semakin terguncang kala teringat ayat Al-Qur’an. “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran” (QS. Al-Maidah [5]: 2).

Betapa indahnya ajaran Islam, andaikata para aghniya dan terpelajar mau mengamalkan perintah Allah tersebut secara sinergi dan sistematis, insya Allah ketidakmampuan mayoritas umat Islam dalam hal ekonomi bisa segera diatasi. Sebab tidak ada masalah apapun yang tidak bisa diatasi jika umat ini mau saling peduli dan tolong-menolong dalam kebaikan dan takwa.

(bmh.or.id)

BMH Sidoarjo

Rekening infaq an Baitul Maal Hidayatullah:
BNI: 0-171-089-937
BCA Syariah: 0-160-030-000
Mandiri Syariah: 7-042-955-293
Ekonomi 8637726276786004777
Beranda item

Kontak




Alamat:
Jl. Raya Lingkar Timur, Ruko La Jolla D/38 Kemiri, Sidoarjo.
Telp. (031) 8954 388, (031) 7057 3160
Fax. (031) 8929 106
SMS Center: 0878 5351 8078

BMH Terkini

Blog Archive