International Zakat Conference di New York Bahas Kesejahteraan Global Umat
http://bmhsda.blogspot.com/2014/06/international-zakat-conference-di-new.html
Bertempat di Beisley Jamaica New York Amerika Serikat utusan dari sepuluh negara hadir dalam acara International Zakat Conference dengan tema “Zakat For Global Welfare”.
Acara yang diselenggarakan oleh World Zakat Forum pada Rabu sampai Kamis, 28-29 Mei 2014 di Kota New York Amerika Serikat yang dipimpin oleh Ahmad Juwaini yang bekerja sama dengan Nusantara Foundation yang dinahkodai oleh Imam Syamsi Ali.
Acara dibuka secara resmi oleh Presiden Nusantara Foundation, Imam Syamsi Ali tepat pukul 08.00 waktu setempat.
Dalam sambutannya, Imam besar Islamic Center Amerika ini mengatakan bahwa zakat adalah perintah syariat yang memiliki peran dan fungsi strategis.
“Zakat dalam konsep syariah memiliki peran dan fungsi yang sangat straegis dalam memperbaiki kualitas hidup ummat, utamanya keimanan dan kesejahteraan,” terangnya.
Lebih lanjut Syamsi Ali menjelaskan bahwa zakat sebenarnya mampu menjangkau masalah kesejahteraan dunia.
“Meski zakat merupakan hak mutlak para mustahik, misi utama dari ajaran zakat adalah membantu dan memperkuat fungsi kesejahteraan global dalam kehidupan yang lebih baik. Terutama kehidupan kaum fakir dan miskin agar mereka mampu beribadah kepada Allah Subhanahu Wata’ala dan menjauhkan mereka dari praktik syirik,” paparnya.
“Zakat tidak saja berdimensi memberi secara konsumtif tapi juga berfungsi memotong mata rantai kemiskinan, pendidikan, kesehatan, tersedianya lapanganan pekerjaan dan aspek ubudiah,” imbuhnya.
Terakhir, dalam acara yang dihadiri 60 peserta undangan dari sepuluh negara itu (Indonesia, Afrika Selatan, Malaysia, Bosnia Herzegovina, Yaman, Sudan, India, Turki, dan Amerika Serikat) Imam Syamsi Ali mengatakan bahwa lebih dari sekedar manfaat, bagi muzakki, zakat adalah manivestasi iman dan tanggung jawab sosial.
“Zakat merupakan realisasi dari manifestasi tanggung jawab sosial yang sangat diutamakan dalam ajaran Islam,” tegasnya.
Karena peran dan fungsi strategis zakat yang sedemikian itu maka diperlukan keterlibatan semua stakeholder kerjasama antar lembaga zakat dunia dengan manajemen profesional yang handal sehingga target utama dari perintah zakat tersebut mampu memberi kontribusi nyata bagi kesejahteraan global dan kemanusiaan.
Syiar Islam
Selain terjalinnya kerjasama antar lembaga zakat acara tersebut juga dimaksudkan untuk memberikan informasi positif kepada penduduk global bahwa Islam memiliki konsepsi konkrit dalam ikut serta mensejahterakan kehidupan penduduk bumi.
“Selain kesejahteraan umat, target utama acara ini adalah untuk memberikan informasi positif bagi non Muslim dunia tentang nilai cita rasa Islam yang luar biasa bagi seluruh kalangan non Muslim Internasional dan terutama Amerika Serikat,” pungkasnya.
Menurut penuturan M. Chofadz, utusan dari Baitul Maal Hidayatullah (BMH) acara tersebut menarik perhatian Guru Besar dari The American University in Cairo, yakni Jennifer Bremer, Ph.D yang merupakan pemerhati persoalan kebijakan publik Amerika dan hubungan global.
Kemudian juga menarik perhatian seorang Christina Tasca Venjara, praktisi di International Development Human Rights yang juga pemerhati persoalan hubungan internasional.*
(hidcom)
BMH Sidoarjo
Rekening Donasi a/n Baitul Maal Hidayatullah:
BNI: 0-171-089-937
BCA Syariah: 0-160-030-000
Mandiri Syariah: 7-042-955-293
Acara yang diselenggarakan oleh World Zakat Forum pada Rabu sampai Kamis, 28-29 Mei 2014 di Kota New York Amerika Serikat yang dipimpin oleh Ahmad Juwaini yang bekerja sama dengan Nusantara Foundation yang dinahkodai oleh Imam Syamsi Ali.
Acara dibuka secara resmi oleh Presiden Nusantara Foundation, Imam Syamsi Ali tepat pukul 08.00 waktu setempat.
Dalam sambutannya, Imam besar Islamic Center Amerika ini mengatakan bahwa zakat adalah perintah syariat yang memiliki peran dan fungsi strategis.
“Zakat dalam konsep syariah memiliki peran dan fungsi yang sangat straegis dalam memperbaiki kualitas hidup ummat, utamanya keimanan dan kesejahteraan,” terangnya.
Lebih lanjut Syamsi Ali menjelaskan bahwa zakat sebenarnya mampu menjangkau masalah kesejahteraan dunia.
“Meski zakat merupakan hak mutlak para mustahik, misi utama dari ajaran zakat adalah membantu dan memperkuat fungsi kesejahteraan global dalam kehidupan yang lebih baik. Terutama kehidupan kaum fakir dan miskin agar mereka mampu beribadah kepada Allah Subhanahu Wata’ala dan menjauhkan mereka dari praktik syirik,” paparnya.
“Zakat tidak saja berdimensi memberi secara konsumtif tapi juga berfungsi memotong mata rantai kemiskinan, pendidikan, kesehatan, tersedianya lapanganan pekerjaan dan aspek ubudiah,” imbuhnya.
Terakhir, dalam acara yang dihadiri 60 peserta undangan dari sepuluh negara itu (Indonesia, Afrika Selatan, Malaysia, Bosnia Herzegovina, Yaman, Sudan, India, Turki, dan Amerika Serikat) Imam Syamsi Ali mengatakan bahwa lebih dari sekedar manfaat, bagi muzakki, zakat adalah manivestasi iman dan tanggung jawab sosial.
“Zakat merupakan realisasi dari manifestasi tanggung jawab sosial yang sangat diutamakan dalam ajaran Islam,” tegasnya.
Karena peran dan fungsi strategis zakat yang sedemikian itu maka diperlukan keterlibatan semua stakeholder kerjasama antar lembaga zakat dunia dengan manajemen profesional yang handal sehingga target utama dari perintah zakat tersebut mampu memberi kontribusi nyata bagi kesejahteraan global dan kemanusiaan.
Syiar Islam
Selain terjalinnya kerjasama antar lembaga zakat acara tersebut juga dimaksudkan untuk memberikan informasi positif kepada penduduk global bahwa Islam memiliki konsepsi konkrit dalam ikut serta mensejahterakan kehidupan penduduk bumi.
“Selain kesejahteraan umat, target utama acara ini adalah untuk memberikan informasi positif bagi non Muslim dunia tentang nilai cita rasa Islam yang luar biasa bagi seluruh kalangan non Muslim Internasional dan terutama Amerika Serikat,” pungkasnya.
Menurut penuturan M. Chofadz, utusan dari Baitul Maal Hidayatullah (BMH) acara tersebut menarik perhatian Guru Besar dari The American University in Cairo, yakni Jennifer Bremer, Ph.D yang merupakan pemerhati persoalan kebijakan publik Amerika dan hubungan global.
Kemudian juga menarik perhatian seorang Christina Tasca Venjara, praktisi di International Development Human Rights yang juga pemerhati persoalan hubungan internasional.*
(hidcom)
BMH Sidoarjo
Rekening Donasi a/n Baitul Maal Hidayatullah:
BNI: 0-171-089-937
BCA Syariah: 0-160-030-000
Mandiri Syariah: 7-042-955-293
Connect Us